Senator Negara Bagian New York Brad Hoylman bersama dengan anggota parlemen lokal menempatkan sampel suara di New York. (Foto: Reuters) |
"Kita akan melakukan segalanya untuk melindungi keamanan pemilu kita," ungkap Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien kepada wartawan Jumat dan menambahkan Gedung Putih serta presiden telah mengambil "tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya" untuk melindungi pemungutan suara November.
"Kami sudah menjelaskan kepada China, Rusia, Iran dan lainnya yang belum diungkapkan kepada publik bahwa siapa pun yang mencoba melakukannya, bahwa siapa pun yang mencoba mengganggu pemilu Amerika akan menghadapi konsekuensi yang luar biasa, " ujar O'Brian.
Penegasan itu menyusul penerbitan buletin Departemen Keamanan Dalam Negeri yang bocor, Kamis (4/9/2020), yang mengatakan Rusia memicu kekhawatiran pemungutan suara melalui pos akan mengarah pada hasil pemilihan yang cacat.
"Sejak setidaknya Maret 2020, aktor jahat Rusia telah meningkatkan tuduhan masalah integritas pemilu dalam proses pemungutan suara baru dan program pemberian suara melalui pos," demikian menurut buletin tersebut.
“Rusia kemungkinan akan terus meningkatkan kecamannya mengenai pemungutan suara lewat pos dan mengubah proses pemungutan suara di tengah pandemi Covid-19, merusak kepercayaan publik dalam proses pemilihan,” jelasnya.
Trump telah menyampaikan kekhawatiran mengenai penggunaan pemberian suara lewat pos selama berbulan-bulan.
Pada bulan Juni, ia mencuit penggunaan surat suara yang dikirim lewat pos akan menghasilkan Pemilu yang paling berat dalam sejarah Amerika. (VOA)