|

Streaming Radio Suara Landak

Merinding, Restoran di AS Pajang Hantu di Setiap Bangku Kosong, Mau Coba?

Restoran pajang hantu di bangku kosong. (dok: Tratorria Da Luigi)

Jakarta
(Suara Landak) - Meski sejumlah restoran telah dibukka pada era new normal, pandemi Covid-19 membuat para pengunjung harus tetap jaga jarak dan membatasi jumlah pengunjung.

Biasanya restoran membatasi pengunjung yang makan di tempat dengan mengurangi kapasitas bangku. Meja kapasitas dua orang hanya boleh diisi satu.

Sedangkan kapasitas empat orang hanya boleh diisi maksimal dua orang. Restoran Trattoria Da Luigi di Royal Oak, Michigan, Amerika Serikat punya cara seram agar kursi pelanggan yang tak boleh diduduki tak terkesan kosong.

Pemilik restoran Luigi Cutraro meletakan 'hantu' di setiap kursi yang diharuskan kosong. Ia mengatakan tindakan itu merupakan ide istrinya.

"Ketika Anda menyingkirkan meja, itu seperti seseorang datang ke rumah Anda dan ada dua kursi, bukan ruang tamu keseluruhan," kata Cutrato dikutip dari FOX.

Dia juga menjelaskan bahwa menutup restoran selama masa lockdown tiga bulan merupakan keputusan terberat dalam hidupnya. Dia bahagia ketika akhirnya diperbolehkan kembali membuka restorannya.

“Saya merasa seperti, Anda tahu, jika melihat film orang-orang di gurun dan mereka berfatamorgana seakan melihat air? Itulah yang saya rasakan," katanya kepada Fox 2 Detroit.

Dia juga menjelaskan bahwa menutup restoran selama masa lockdown tiga bulan merupakan keputusan terberat dalam hidupnya. Dia bahagia ketika akhirnya diperbolehkan kembali membuka restorannya.

“Saya merasa seperti, Anda tahu, jika melihat film orang-orang di gurun dan mereka berfatamorgana seakan melihat air? Itulah yang saya rasakan," katanya kepada Fox 2 Detroit.

"Itu benar-benar membuat senyum di wajah orang-orang setelah tiga bulan yang mengerikan," kata Luca.

Menurutnya, ide itu terinspirasi oleh perjalanan ke pusat kota selama kurun waktu penguncian, ketika keluarga Cutraro merasa bahwa kota itu terlihat seperti kota hantu.

Sementara hantu bukan properti permanen. Luca Cutraro mengatakan beberapa mungkin disimpan untuk mengingatkan bisnis keluarga mereka. Bagaimana mereka berkumpul bersama selama pandemi coronavirus, ketika segala sesuatunya dalam keadaan terburuk.

Sumber (Suara.com)
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini