![]() |
JONGKI |
“Apalagi ada kebijakan untuk penuntasan calistung ada program baru dari pemerintah melalui dinas pendidikan dan kebudayaan. Jadi, leading sektor di lapangan ya guru. Guru harus melaksanakan pembelaharan sesuai kapasitas dan kabasitas yang mereka miliki,” kata Jongki di Ngabang, Jumat (3/8/2018).
Menurut Jongki yang juga menjabat Sekretaris Dikbud Landak ini, khusus guru jelas yang mempunyai peranan awal membentuk karakteristik siswa di ruang lingkung siswa.
“Jadi selama tiga tahun, dari kelas satu hingga tiga harus tuntas calistung. Karena kelas empat hingga enam dan lanjut SMP dan SMA, peranan guru dengan mata pelajaran,” tegas Jongki.
Jongki menambahkan, hasil laporan pendidikan di Landak belum ditemykan persentase peseta didik yang belum tuntas calistung. Namun, dari hasil penelitihan Wahana Visi Indonesia (WVI) terhadap beberapa sekolah, pesentase peserta didik baru mencapai 2 persen yang tuntas calistung.
“Artinya, ada yang tuntas membaca tapi tidak tuntas menulis dan berhitung, Kemudian ada tuntas membaca dan menulis, tapi berhitung belum tuntas dan sebaliknya. Nah, ini memang yang sangat berperan ada guru kelas yang mengetahui karakteristik peserta didiknya,” kata Jongki.
Penulis: Kundori