Upacara adat tradisi (baremah) masih sangat kental dilakukan oleh suku dayak Kanayatn di Kalbar, walau pun sebagian ada yang mempertentangkan.
Meski di tengah pertentangan itu, kenyataannya masyarakat masih memegang teguh dan mempertahankan, bahkan melestarikan adat tradisi beremah tersebut.
Ada pun maksud kegiatan ritual adat tersebut, bertujuan untuk wujud doa syukur kepada Tuhan (Jubata), mengingat apa yang diharapkan atau dicita-citakan segala sesuatunya kini telah terwujud.
Dalam kesempatam tersebut Bripka Kristian memberikan himbauan tentang kamtibmas dan himbauan tentang larangan membakar hutan dan lahan kepada masyarakat serta tetap melestarikan adat tradisi baremah tersebut.
Di tempat yang berbeda Kapolsek Sengah Temila Iptu Sujiyanto mengatakan kegiatan semacam ini pantas dilestarikan apa pun bentuknya, yang penting ada makna pelestarian adat istiadat.
"Adat istiadat ini wujud dari kebudayaan kita, dan ada usur-unsur positif ,diantaranya sistem religi (kepercayaan agama), sistem ilmu pengetahuan, sistem kemasyarakatan atau kekerabatan," ujar Kapolsek.
Dirinya juga menyampaikan bahwa selama ini selalu hadir setiap kegiatan ritual adat yang dilaksanakan warga Kecamatan Sengah Temila, oleh sebab itu kegiatan adat wajib dilestarikan, sepanjang tidak ada unsur negatifnya.
"Upacara adat pada dasarnya merupakan bentuk perilaku masyarakat yang menunjukan kesadaran terhadap masalalunya, melalui upacara kita dapat melacak tentang asal usul baik itu tempat, tokoh, sesuatu benda, kejadian alam," jelas Kapolsek
Penulis : Andre Eka Perdana
Editor : Rizki Mahardika