Ngabang (Suara Landak) - Manager Community Based Health, Nutrition to Reduce Stunting Project, Parah Amini mengatakan, sebanyak 34,3 persen anak di Kabupaten Landak mengalami kekurangan gizi.
"Landak itu 3 dari anaknya stunting (tinggi badan rendah). Jadi sekitar 34 persen anak di Landak mengalami kurang gizi yang menahun, khhsusnya usia balita, "ungkap Farah di Ngabang, Kamis.
Ia menegaskan, generasi muda Kabupaten Landak umum Indonesia, di bawah lima tahun harus di cegah dari stunting.
"Generasi muda kita tidak akan bisa cemerlang atau tumbuh dengan baik dibandingkan dengan daerah lain kalau tidak di cegah Stanting," kata Parah
Mungkin 20-30 tahun kedepan baru di ketahui, anak-anak stunting tidak bisa punya penghasilan yang lebih baik di bandingkan dengan anak-anak yang pertumbuha dengan baik. Menurut riset, 20 persen itu punya berdampak ketika sudah dewasa.
"Punya kecenderungan penyakit tidak menular seperti, diabetes, jantung dan lainnya, "ujar Parah.
Ia menambahkan, untuk mengatasi stunting menjadi tanggungjawab bersama. "Bukan hanya dari bidang kesehatan, tapi peran orang tua untuk memperhatikan pola makan anak, prilaku lingkungan dan lainnya, "ungkapnya.
Penulis: Kundori
Editor: Mimi
Disiarkan: Radio Suara Landak 98fm