|

Streaming Radio Suara Landak

Kematian Tragis Mahasiswa IAIN Pontianak Rio Fanderi Masih Misterius, Keluarga Laporkan ke Polisi

  

Rio Fanderi (24) Mahasiswa IAIN yang mengalami kejadian Tragis.SUARALANDAK/SK
Pontianak (Suara Landak) – Kematian tragis Rio Fanderi, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, menyisakan duka mendalam sekaligus menimbulkan banyak pertanyaan. Rio dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, 17 Juli 2025 pukul 14.25 WIB di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (RS Untan), setelah lima hari menjalani perawatan intensif akibat cedera serius di bagian kepala.

Rio sebelumnya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadar usai mengalami insiden yang belum sepenuhnya terungkap. Dugaan sementara, korban mengalami benturan keras yang mengakibatkan retak pada bagian belakang tengkorak, sebagaimana hasil pemeriksaan medis yang diungkap pihak keluarga.

Menurut kesaksian Doni Hariandi, rekan sekaligus saksi mata, peristiwa bermula pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB, saat Rio dan sejumlah temannya tengah berkumpul dan makan bersama di sekitar sekretariat Mapala kampus.

“Setelah makan, kami nongkrong di depan sekretariat. Rio duduk agak terpisah dari kami,” ungkap Doni saat ditemui pada Selasa (22/7/2025).

Sekitar pukul 01.00 dini hari, Doni dan teman-temannya mendengar suara benturan keras, seperti benda jatuh. Saat mendatangi sumber suara, mereka menemukan Rio dalam keadaan tergeletak, dengan darah di lantai.

“Saya lihat dia sudah di pangkuan teman saya. Saya ambil kain pel untuk bersihkan darahnya,” lanjut Doni.

Rio sempat kembali tidur hingga pukul 03.00 pagi, dijaga bergantian oleh rekan-rekannya. Kondisinya terus dipantau karena terlihat lemah dan tidak stabil. Pukul 14.00 siang, Rio sempat bangun dan duduk dengan bantuan, namun tetap dalam keadaan lemas dan tak mampu bicara.

Karena kondisi memburuk, Rio akhirnya dibawa ke Klinik Anggrek, namun langsung dirujuk ke RS Untan dalam kondisi tidak sadar.

“Saat tiba di klinik, dia sudah tidak sadar. Diarahkan langsung ke rumah sakit,” kata Fariansyah, senior korban.

Pihak keluarga menyatakan bahwa hasil pemeriksaan medis menunjukkan adanya retakan di bagian belakang tengkorak dekat telinga, yang mengindikasikan cedera akibat benturan keras. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa Rio bukan sekadar terjatuh biasa.

Merasa ada kejanggalan dalam peristiwa tersebut, keluarga telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Proses autopsi telah dilakukan sebelum jenazah dimakamkan oleh keluarga.

“Kami ingin kebenaran. Rio anak yang baik, dan kami merasa ada hal yang tidak wajar dari kematiannya,” ujar salah satu anggota keluarga.

Kematian Rio Fanderi sontak menjadi sorotan publik dan memunculkan gelombang empati di kalangan mahasiswa serta masyarakat luas. Banyak pihak mendesak agar proses hukum berjalan transparan dan tuntas, mengingat korban adalah mahasiswa aktif yang dikenal aktif dalam kegiatan organisasi.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman kasus, mengumpulkan keterangan saksi dan menunggu hasil autopsi lengkap untuk memastikan penyebab pasti kematian.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini