![]() |
Petugsa BPBD Kubu Raya saat menyemprot pemadaman Karhutla di Punggur Kecil.SUARALANDAK/SK |
Kepala Pelaksana BPBD Kubu Raya, Herry Purwoko, mengungkapkan bahwa titik api pertama kali terpantau saat tim melakukan patroli darat. Kebakaran terdeteksi melanda kawasan Jalan Sungai Raya Dalam Ujung, tepatnya di Simpang Parit Buloh, dan langsung ditindaklanjuti oleh tim gabungan bersama relawan pemadam kebakaran.
“Kami mendapati area yang cukup luas terbakar. Saat ini proses pemadaman masih terus berlangsung dan kami kerahkan personel gabungan dari BPBD, relawan damkar, dan masyarakat sekitar,” ujar Herry.
Ia menambahkan bahwa upaya pemadaman di lokasi tidak berjalan mudah. Tim dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti akses jalan yang sulit menuju lokasi kebakaran dan tiupan angin kencang yang mempercepat penyebaran api ke vegetasi kering di sekitarnya.
“Angin kencang dan medan yang sulit membuat api cepat meluas. Namun kami terus berusaha maksimal agar api tidak menjalar ke pemukiman warga atau area yang lebih luas,” jelasnya.
Hingga Minggu sore, petugas masih berjibaku di lapangan dengan dukungan armada darat, peralatan pemadam portabel, dan sumber air yang terbatas. Pemantauan udara juga terus dilakukan untuk mendeteksi potensi titik api lainnya di wilayah rentan karhutla.
BPBD Kubu Raya kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran lahan, membuang puntung rokok sembarangan, atau aktivitas lain yang berisiko menimbulkan percikan api, terutama di tengah cuaca panas dan kering yang masih berlangsung di Kalimantan Barat.
“Musim kemarau tahun ini tergolong kering dan rawan kebakaran. Karena itu, kami minta kesadaran semua pihak untuk bersama menjaga lingkungan dan tidak melakukan pembakaran dalam bentuk apapun,” tegas Herry.
Pemerintah daerah, lanjutnya, terus menyiagakan personel dan peralatan pemadam kebakaran di sejumlah titik rawan sebagai langkah antisipatif. Koordinasi lintas instansi juga ditingkatkan guna memastikan respons cepat saat terjadi kebakaran.[SK]