Bengkayang (Suara Landak) – Harga jagung di tingkat pengepul di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mengalami kenaikan dan kini mencapai Rp 5.500 per kilogram. Harga tersebut sesuai dengan acuan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan disambut positif oleh para petani maupun pengepul setempat.Salah satu pengepul jagung di wilayah Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang, Edison Akong.SUARALANDAK/SK
Salah satu pengepul jagung di Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang, Edison Akong, mengungkapkan bahwa dirinya membeli jagung langsung dari petani lokal. Menurutnya, harga saat ini cukup menggembirakan karena memberikan nilai ekonomi yang layak bagi petani setelah masa panen.
"Harga jagung Rp 5.500 per kilogram ini cukup bagus. Petani senang, kami sebagai pengepul juga bisa menjalankan usaha dengan lancar," ujar Edison kepada Suara Kalbar, Rabu (14/5/2025).
Tak hanya jagung, Edison juga melihat potensi besar pada komoditas pertanian lainnya yang bisa dikembangkan di wilayah Bengkayang, salah satunya adalah kemiri. Saat ini, kemiri dihargai Rp 10.000 per kilogram, dan dinilai memiliki prospek cerah dalam jangka panjang.
Selain jagung dan kemiri, Edison juga menampung hasil pertanian lainnya seperti karet, yang merupakan salah satu komoditas unggulan dari petani lokal di Bengkayang.
Kenaikan harga jagung dinilai sebagai momentum yang baik untuk mendorong kemandirian pangan daerah. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan pelaku usaha lokal seperti Edison Akong, para petani dapat meningkatkan produktivitas sekaligus pendapatan mereka.
"Kalau harga stabil dan layak, petani pasti lebih semangat. Kita harapkan ke depan ada lebih banyak dukungan dari pemerintah, termasuk akses pasar dan fasilitas pertanian," tambah Edison.[SK]