Merespons kondisi ini, Kabagops Polres Mempawah AKP Erwin M Simanjuntak, bersama Kasat Samapta AKP Tohari dan Kapolsek Mempawah Timur Iptu Imran, nekat mengarungi banjir untuk mengunjungi warga di titik-titik evakuasi. Mereka memastikan keselamatan warga sekaligus memberikan bantuan.
Titik pengungsian yang dikunjungi meliputi SDN 04 Mempawah Timur di Dusun Galaherang, SDN 12 Dusun Tekam Desa Sejegi, dan Posko Banjir Kelurahan Pedalaman. Meskipun banjir cukup tinggi, rombongan tetap bergerak menyusuri genangan air demi memastikan kondisi warga yang terdampak.
Sesampainya di lokasi, AKP Erwin dan tim memberikan bantuan berupa bahan pokok dan menyampaikan motivasi kepada warga agar tetap kuat menghadapi bencana ini.
“Kami bersyukur kondisi kesehatan warga di titik evakuasi sejauh ini masih baik. Kami juga berupaya memberikan semangat kepada mereka agar tetap bersabar menghadapi musibah ini,” ujar AKP Erwin, Minggu (26/1/2025).
Banjir yang melanda beberapa desa di Mempawah Timur telah menyebabkan kerugian besar. Berdasarkan data yang dihimpun: Desa Sejegi: 586 rumah terdampak dengan ketinggian air 50 cm – 1,5 meter. Desa Antibar: 471 rumah terdampak dengan ketinggian air 30 cm – 1 meter. Kelurahan Pulau Pedalaman: 160 rumah terdampak dengan ketinggian air 25 cm – 1 meter. Desa Parit Banjar: 90 rumah terdampak dengan ketinggian air 30 cm – 1 meter.
Kondisi ini memaksa warga untuk tinggal sementara di titik-titik pengungsian, seperti sekolah-sekolah dan posko darurat yang telah disediakan.
“Kami berharap banjir segera surut agar warga dapat kembali ke rumah masing-masing. Kami juga terus mengimbau warga untuk menjaga kesehatan selama berada di pengungsian,” tambah AKP Erwin.
Selain memberikan bantuan bahan pokok, pihak kepolisian bersama relawan juga memantau kebutuhan mendesak warga, seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan. Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada warga yang kekurangan selama masa darurat.
Hingga kini, warga hanya bisa berharap agar banjir segera surut. Aktivitas sehari-hari terhenti, dan mereka mengandalkan bantuan dari pemerintah dan pihak terkait untuk bertahan.
Bencana banjir di Mempawah ini kembali menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana, termasuk perbaikan sistem drainase dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Semoga kondisi segera pulih, dan warga dapat kembali melanjutkan kehidupan mereka seperti sediakala.[SK]