Muhammad Reza, Ketua Pelaksana sekaligus penggagas acara, menekankan pentingnya acara ini dalam merawat warisan budaya yang hampir punah. "Kami ingin menyelamatkan dan merawat apa yang masih bisa dirawat, salah satunya musik tradisi Semah Laut yang memiliki nilai sejarah dan ritual mendalam," ungkap Reza.
Revitalisasi Musik Tradisi untuk Generasi Muda Menurut Reza, tujuan utama dari acara ini adalah untuk memperkenalkan kembali sejarah musik Semah Laut melalui riset, revitalisasi, serta aransemen baru yang relevan dengan generasi muda saat ini. "Kami ingin kegiatan ini menjadi sarana edukasi bagi para pemuda dan masyarakat luas. Dengan adanya buku dan dokumenter berbasis digital, kami berharap tradisi ini dapat dikenal lebih luas, bahkan di tingkat nasional," jelasnya.
Miftahul Huda, Ketua LSM sekaligus pegiat sejarah Kayong Utara, menyampaikan bahwa kolaborasi antara seniman, budayawan, dan akademisi menjadi kekuatan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Ia menambahkan, karya berupa buku dan tari yang ditampilkan merupakan bagian dari proses yang berkelanjutan. "Kami membuka ruang kritik dan diskusi, karena ini adalah proses ilmiah yang terus berkembang," kata Huda.
Dukungan untuk Pendidikan dan Pelestarian Budaya Huda juga menekankan bahwa revitalisasi musik Semah Laut diharapkan menjadi inspirasi bagi para guru di sekolah-sekolah untuk mengenalkan tradisi ini kepada generasi muda. "Kami ingin memantik semangat teman-teman pendidik untuk turut melestarikan musik tradisi ini, agar tidak hilang ditelan zaman," tambahnya.
Kepala Desa Rantau Panjang, Hasanan, yang juga hadir sebagai pegiat sejarah, memberikan pesan penting kepada generasi muda agar tidak melupakan akar budaya mereka. "Jika musik permainan laut ini tidak diselamatkan, kami khawatir generasi mendatang tidak akan pernah mengenalnya. Anak-anak muda adalah pewaris sejarah kita, dan mereka punya tanggung jawab besar untuk melestarikan warisan budaya ini," tegas Hasanan.
Dukungan dari Pemerintah dan Tokoh Pendidikan Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kayong Utara, serta sejumlah narasumber pegiat sejarah dan perwakilan guru dari Kecamatan Sukadana dan Simpang Hilir. Mereka semua memberikan dukungan penuh terhadap upaya revitalisasi musik Semah Laut dan berharap agar tradisi ini dapat terus hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
Acara pementasan dan launching bedah buku ini menjadi momen penting dalam pelestarian warisan budaya lokal di Kayong Utara, sekaligus menjadi contoh bagaimana teknologi dan pendidikan dapat menjadi jembatan bagi generasi muda dalam menjaga warisan nenek moyang. [SK]