|

Streaming Radio Suara Landak

Kasus Demam Berdarah Di Kabupaten Landak Meningkat

Kasus Demam Berdarah Di Kabupaten Landak Meningkat

Ngabang (Suara Landak) - Kasus Demam Berdarah (DBD) di kabupaten Landak kian meningkat, Per 8 November 2023 tercatat 146 kasus dengan 9 kasus kematian.

Berdasarkan catatan Dinkes Landak melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Landak, dr. Pius Edwin yang dihimpun jurnalis IWO (Ikatan Wartawan Online) Landak pada 20 November 2023 tercatat ada 500 kasus, dengan sebaran 141 kasus di kecamatan Ngabang, 84 kasus di kecamatan Menyuke, 60 kasus di kecamatan Sengah Temila, 51 Kasus di Mempawah Hulu dan yang kasus paling sedikit yaitu di kecamatan Sompak 3 kasus.

Terkait semakin maraknya kasus DBD di wilayah kabupaten Landak ini, hingga adanya isu yang bergulir di medsos melalui WhatsApp  group di mana RSUD Landak mulai kekurangan tempat tidur untuk penanganan di IGD hingga maka team  jurnalis IWO Landak melakukan liputan langsung dengan mendatangi  RSUD Landak, Selasa pagi (21/11/2023) Pukul 10.00 WIB. 

Melalui via WhatsApp Humas RSUD Landak yang dihubungi menjelaskan bahwa dirinya tidak di tempat karena sedang menghadiri rapat koordinasi di dinas kesehatan Landak terkait penanganan DBD. Demikian pula halnya dengan Direktur RSUD Landak, mengkonfirmasi dirinya juga sedang rapat koordinasi penanganan DBD di Dinkes Landak.

"Selamat pagi pak, kami masih rapat dengan Dinas Kesehatan. Terkait DBD boleh koordinasi dengan Pak Kadis pak," ujar dr. Albertus Geovani Saanan, PLT Direktur RSUD Landak.

Selanjutnya team jurnalis IWO memantau langsung ke unit IGD untuk mengetahui secara langsung terkait penanganan pasien yang positif DBD dan diduga terkena DBD karena masih menunggu hasil tes darah di laboratorium.

Dari hasil pantauan memang terlihat kondisi tempat tidur kurang dan ada tambahan beberapa tempat tidur di koridor ruang IGD dan pasien yang datang tertangani dengan cukup baik.

"Kami datang langsung ditangani, sekarang masih menunggu hasil lab pak," ujar seorang Ayah yang sedang menemani anaknya yang dalam kondisi terpasang infus.

Selanjutnya Team mengkonfirmasi ke Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Landak, Subandri untuk mewawancarai terkait penanganan DBD di kabupaten Landak melalui pesan WhatsApp, namun pesan tidak dibuka oleh yang bersangkutan.

Selanjutnya team menghubungi pejabat lainnya, yaitu Sekretaris Dinas dan direspon untuk datang ke kantor disiang harinya. Dari hasil wawancara dengan Sekertaris Dinkes, dr.Pius Edwin, diketahui bahwa penanganan terkait DBD terus dilakukan dan disampaikan juga oleh Pius, perihal hasil rapat bersama Plh Sekda dan Direktur RSUD akan disampaikan ke Pj Bupati. Nanti akan ada surat edaran tapi apakah untuk KLB masih belum tahu," ujar Pius.

Selanjutnya Pius menjelaskan bahwa saat ini yang sedang dilakukan adalah menggencarkan sosialisasi 3M plus di Puskemas-puskesmas, 3M plus yang dimaksud yaitu; menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai tempat yang dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.

"Upayakan yang terus dilakukan menggencarkan sosialisasi 3M plus di tiap puskesmas, menggalakkan Jumat Bersih di desa-desa, dan RSUD menyiapkan kasur tambahan dari BPBD," ujar Pius.

Selanjutnya Pius mengajak semua warga untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya untuk mencegah hidup dan  berkembangnya Nyamuk pembawa DBD.

"Yang paling terpenting adalah menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, melakukan penyemprotan, menggunakan anti nyamuk yang dibakar atau elektrik, menggunakan lotion anti nyamuk. Lingkungan kita harus bersih dan nyamuk tidak akan berkembang. Percuma minta fogging tapi lingkungan tidak bersih," himbau dr. Pius.

Rilis IWO Landak

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini