![]() |
Kedatangan jemaah haji kloter 22 asal Kabupaten Mempawah diliputi rasa haru dan bahagia oleh keluarga.SUARALANDAK/SK |
Para jemaah tiba melalui Bandara Supadio dan langsung diarahkan menuju Asrama Haji Pontianak, tempat keluarga telah menanti dengan sabar sejak pagi hari.
“Alhamdulillah saya bersyukur bisa kembali ke tanah air dengan selamat. Nanti anak saya akan datang jemput ke sini,” ujar Saidah (68), jemaah asal Mempawah yang tampak duduk di kursi roda karena mengalami nyeri lutut.
Meskipun mengalami kendala fisik saat di tanah suci, Saidah mengaku sangat bersyukur karena proses ibadah berjalan lancar, dan pelayanan dari petugas haji sangat memuaskan.
Hal serupa disampaikan oleh jemaah lainnya, Mustaan, yang juga berasal dari Kabupaten Mempawah. Ia mengatakan secara umum pelaksanaan ibadah haji berjalan tanpa hambatan, hanya saja ada sedikit kendala saat di Mina.
“Perjalanan pulang-pergi lancar. Di Mina saja waktu dari Musdalifah ke Mina kendaraan tidak bisa masuk, jadi banyak yang harus jalan kaki,” ungkapnya.
Mustaan juga menyoroti cuaca ekstrem di tanah suci, yang menjadi tantangan tersendiri bagi para jemaah.
“Sangat panas, cuaca di sana memang ekstrem, tapi alhamdulillah semua bisa dilewati,” tambahnya.
Baik Saidah maupun Mustaan sama-sama mengapresiasi pelayanan para petugas haji yang dinilai luar biasa, terutama dalam menghadapi kondisi jemaah lansia.
“MasyaAllah, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan mereka. Para petugas sangat sabar, terutama saat melayani jemaah yang sudah tua,” ungkap Mustaan penuh haru.
Kloter 22 yang tiba hari ini membawa 438 jemaah haji, dengan 180 orang di antaranya berasal dari Kabupaten Mempawah. Kepulangan ini menandai berlanjutnya pemulangan jemaah haji Kalimantan Barat secara bertahap setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji tahun 2025.
Pihak panitia haji daerah menyampaikan bahwa seluruh proses pemulangan berjalan lancar dan sesuai jadwal. Pemeriksaan kesehatan ringan juga dilakukan kepada para jemaah sesaat setelah kedatangan untuk memastikan kondisi mereka stabil.
Kedatangan para jemaah disambut dengan hangat oleh keluarga, kerabat, dan sejumlah tokoh masyarakat. Tangis bahagia menyambut para tamu Allah yang kembali membawa cerita dan pengalaman spiritual luar biasa.[SK]