|

Streaming Radio Suara Landak

IBCA Kalbar Laporkan Dugaan Pelanggaran dalam Event Combat Sport, Soroti Keselamatan dan Regulasi MMA di Kalbar

 

Sekertaris Umum Koni Kalbar, Erwin Anwar bersama Ketua Umum IBCA – MMA Kalbar, Nur Hidayat.SUARALANDAK/SK
Pontianak (Suara Landak) – Ketua Organisasi Indonesia Beladiri Campuran Amatir (IBCA) – Mixed Martial Arts (MMA) Kalimantan Barat, Nur Hidayat, mendatangi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalbar untuk mendiskusikan perkembangan dan tata kelola cabang olahraga combat sport di wilayah tersebut, Rabu (11/6/2025).

Langkah ini menyusul laporan resmi yang sebelumnya dilayangkan IBCA-MMA Kalbar kepada Polda Kalbar terkait penyelenggaraan sebuah event combat sport bertajuk “Begasak Vol II” yang diduga melanggar regulasi olahraga dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

“Perkembangan combat sport memang pesat, namun perlu dikelola dengan regulasi ketat dan standar keselamatan yang tinggi. Kita bicara soal nyawa manusia. Ini bukan sekadar hiburan,” tegas Nur Hidayat.

Ia menekankan bahwa combat sport merupakan olahraga berisiko tinggi dan perlu pengawasan ekstra terhadap penyelenggara, SDM pelaksana, serta mekanisme pertandingan.

“Banyak promotor tergiur menggelar event seperti ini, tapi tidak bisa asal-asalan. Harus ada izin resmi, tenaga medis profesional, dan standar pelindung bagi peserta,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris KONI Kalbar, Erwin Anwar, menegaskan bahwa penyelenggaraan event “Begasak Vol II” tidak berada di bawah naungan atau pengawasan KONI Kalbar.

“Kami tidak pernah mengeluarkan izin atau rekomendasi untuk event tersebut. Yang kamiterima hanyalah undangan, bukan permohonan izin formal,” ujar Erwin.

Pihaknya juga telah memberikan peringatan agar setiap kegiatan olahraga, terutama yang mengandung risiko tinggi, dilaksanakan sesuai ketentuan hukum dan regulasi nasional.

“Kami tengah menyusun kajian terhadap kegiatan sport combat karena banyak kegiatan di luar KONI yang tidak memiliki landasan hukum atau dukungan struktural,” ungkapnya.

Erwin menambahkan bahwa KONI tidak merekomendasikan atlet atau pelatih yang berada di bawah naungan resminya untuk mengikuti event tidak resmi karena berisiko bagi keselamatan dan reputasi dunia olahraga Kalbar.

Dalam kesempatan yang sama, kuasa hukum IBCA Kalbar, Handoko, mengonfirmasi bahwa pihaknya secara resmi telah melaporkan penyelenggara event “Begasak Vol II” ke pihak kepolisian pada 2 Juni 2025.

“Ini bukan hanya soal pelanggaran administratif, tapi bisa masuk ranah pidana karena ada unsur kelalaian yang menyebabkan korban jiwa,” jelas Handoko.

Ia menilai kasus ini dapat menjadi preseden penting untuk mendorong penegakan hukum dalam dunia olahraga ekstrem dan memicu lahirnya regulasi yang lebih tegas.

“Kami siap mengawal proses hukum ini sebagai bentuk edukasi dan perlindungan terhadap atlet, terutama generasi muda yang antusias terhadap olahraga MMA,” pungkasnya.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini