|

Streaming Radio Suara Landak

13 Ribu Lebih Anak di Kalbar Belum Pernah Imunisasi, Kemenkes Lakukan Intervensi Khusus

 

Dr. Prima Yosephine, Direktur Imunisasi Direktorat Jendral Penanggulangan Penyakit Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.SUARALANDAK/SK
Kubu Raya (Suara Landak) — Kalimantan Barat menghadapi tantangan serius dalam upaya meningkatkan cakupan imunisasi anak. Berdasarkan data terbaru Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, tercatat sebanyak 13.684 anak di Kalbar belum pernah mendapatkan imunisasi sama sekali.

Fakta ini diungkapkan Direktur Imunisasi Ditjen P2P Kemenkes RI, Dr. Prima Yosephine, dalam kegiatan Pencanangan Penguatan Program Imunisasi Berdampak Strategis yang digelar di Kubu Raya, Kamis (12/6/2025).

Prima menjelaskan, kondisi geografis yang sulit dijangkau dan tantangan sosial masih menjadi hambatan utama untuk memastikan seluruh anak di Kalbar mendapatkan layanan imunisasi dasar lengkap.

"Imunisasi itu adalah upaya pencegahan yang terbukti sangat efektif dan jauh lebih murah dibandingkan biaya penanganan penyakit yang seharusnya bisa dicegah. Imunisasi dapat menekan angka kesakitan, kecacatan, bahkan kematian akibat penyakit berbahaya," ujarnya.

Data Kemenkes RI mencatat, hingga saat ini cakupan imunisasi di Kalbar masih berada di bawah target nasional. Rinciannya, cakupan imunisasi bayi lengkap baru 5,94 persen, imunisasi anak di bawah dua tahun 4,43 persen, dan imunisasi DPT 1 baru mencapai 11,38 persen. Kondisi ini menjadi peringatan serius untuk bergerak lebih cepat mengatasi masalah kesehatan anak di Kalbar.

Prima berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat sistem imunisasi, terutama di wilayah dengan tantangan geografis dan akses yang sulit.

"Kami berharap ada penguatan yang signifikan, khususnya di tiga wilayah prioritas, yaitu Kota Singkawang, Kota Pontianak, dan Kabupaten Kubu Raya," katanya.

Kalimantan Barat sendiri menjadi provinsi pertama yang mendapat intervensi khusus dari Kemenkes untuk penguatan program imunisasi, mengingat capaian imunisasi di daerah ini dalam beberapa tahun terakhir belum memenuhi target nasional.

"Kalimantan Barat memang menjadi salah satu provinsi dengan capaian imunisasi terendah dalam beberapa tahun terakhir. Karena itu, kami melakukan intervensi khusus di Kalbar, disertai pendekatan berbeda untuk provinsi lainnya," jelas Prima.

Sebagai bentuk dukungan tambahan, Kemenkes juga bekerja sama dengan CDC, lembaga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, untuk mendukung program penguatan imunisasi di Kalbar.

"Provinsi Kalimantan Barat adalah provinsi pertama yang mendapat dukungan kerja sama ini. Kami berharap, hasil dari intervensi ini bisa menjadi contoh bagi kabupaten lain di Kalbar dan provinsi lain di Indonesia," pungkasnya.[SK]

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini