(Suara Landak) – Bupati Kabupaten Kubu Raya, Sujiwo, turun langsung meninjau kondisi jalan berlubang di Jalan Perdamaian Ujung, Dusun Kenanga, Kota Baru, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin (7/4/2025). Peninjauan ini dilakukan secara spontan saat dirinya dalam perjalanan menuju lokasi kunjungan kerja dan melihat langsung kerusakan parah pada badan jalan.
Menurut Sujiwo, meskipun jalan yang rusak tidak terlalu panjang, namun kondisinya cukup membahayakan pengendara.
“Jalan ini memang tidak terlalu panjang, tapi kondisinya cukup parah dan membahayakan. Besok akan kita lakukan penimbunan sementara sambil menunggu material perbaikan yang sesuai,” ujarnya.
Dalam peninjauan tersebut, Sujiwo juga berdialog dengan warga setempat dan beberapa pihak terkait. Ia mengaku prihatin setelah mendengar bahwa sudah banyak pengendara yang menjadi korban kecelakaan akibat jalan berlubang tersebut.
“Tadi saya tanya langsung ke warga, ternyata sudah banyak sekali yang jatuh. Bahkan disebutkan sudah puluhan orang yang menjadi korban,” ungkapnya.
Dari keterangan warga dan kepala dusun setempat, diketahui bahwa kerusakan jalan dipicu oleh aktivitas pembangunan rumah toko (ruko) di sekitar lokasi. Material berat dan aktivitas konstruksi disebut-sebut mempercepat kerusakan jalan.
“Informasi dari kepala dusun, lubang ini muncul sejak adanya pembangunan ruko di sisi jalan. Ini menjadi catatan penting bagi kita semua,” kata Sujiwo.
Bupati menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya tidak anti terhadap investasi maupun pembangunan properti, namun pelaku usaha harus memiliki kepedulian sosial dan bertanggung jawab terhadap dampak lingkungan sekitar.
“Investasi itu penting. Pengembangan properti juga perlu. Tapi mohon kepada pihak swasta agar memiliki kepekaan terhadap masyarakat. Jangan sampai pembangunan yang dilakukan justru menimbulkan kerugian atau bahaya bagi warga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dusun Kenanga, Abdul Khabir, membenarkan bahwa lubang-lubang tersebut mulai muncul sejak pembangunan ruko berlangsung. Pihak dusun sudah berupaya melakukan komunikasi dengan pengelola bangunan, namun penanganannya masih belum maksimal.
“Sejak ruko itu dibangun, lubangnya mulai muncul. Kami sempat sampaikan ke pihak pengelola, memang sempat ditambal, tapi karena hanya seadanya, ya rusak lagi,” tuturnya.[SK]