Pontianak (Suara Landak) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menegaskan komitmennya untuk bersinergi dengan berbagai pihak guna mengalirkan listrik ke desa-desa yang belum teraliri di seluruh wilayah Kalbar. Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Kalbar, Mohammad Bari, dalam kegiatan Multi Stakeholder Forum Tahun 2024 PLN Group yang bertemakan “Transformasi PLN untuk Energi Baru Terbarukan Kalimantan Barat”, di Hotel Aston Pontianak, Kamis (12/12/2024).
“Kami siap bersinergi, baik dari sisi sarana maupun prasarana, agar desa-desa yang belum teraliri listrik segera mendapatkan jaringan listrik. Hal ini sejalan dengan program ‘Kalbar Bebas Gelap’ yang menjadi prioritas kami,” ujar Mohammad Bari.
Dalam forum tersebut, Mohammad Bari juga menyoroti pentingnya transisi energi menuju sumber energi baru terbarukan (EBT). Transisi ini menjadi bagian dari agenda nasional untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) atau Nol Emisi Karbon.
“Kalbar memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, dan kami telah menetapkan target bauran energi baru terbarukan sebesar 32,2% pada 2025. Hingga 2022, capaian bauran energi kami sudah mencapai 31,1%,” jelasnya.
Bari menekankan bahwa keberhasilan pengembangan energi baru terbarukan memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah, PLN, dan berbagai pihak lainnya untuk menciptakan kebijakan dan program yang terintegrasi.
General Manager PLN UID Kalbar, Joyce Lanny Wantania, menyampaikan bahwa kondisi kelistrikan Kalbar saat ini cukup baik dengan daya pembangkit sebesar 616,7 megawatt dan beban puncak 527 megawatt. Meski demikian, tantangan masih ada karena 367 desa dari total 2.145 desa di Kalbar belum teraliri listrik.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kami. Kami meminta dukungan dari semua pihak agar percepatan elektrifikasi desa-desa ini dapat segera dilakukan,” kata Joyce.
Joyce juga menambahkan bahwa PLN terus melakukan eksplorasi potensi energi baru terbarukan di Kalbar untuk memastikan pengembangan ketenagalistrikan yang efektif, efisien, dan andal.
Pj Sekda Kalbar, Mohammad Bari, memberikan apresiasi atas transformasi PLN yang dinilai memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan kualitas hidup masyarakat.
“Transformasi ini membawa perubahan besar, tidak hanya di sektor bisnis dan pembangkit energi, tetapi juga dalam meningkatkan layanan pelanggan. Ini sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Kalbar,” tuturnya.
Acara tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dengan mitra strategis, seperti PT. Fajar Saudara Kusuma dan PT. Gree Energy. Penandatanganan ini diharapkan dapat mempercepat implementasi program energi baru terbarukan di Kalbar.
Dengan kolaborasi yang solid antara PLN dan Pemprov Kalbar, diharapkan program Kalbar Bebas Gelap segera terwujud, sehingga seluruh masyarakat Kalbar dapat menikmati akses listrik secara merata dan berkelanjutan.[SK]