|

Streaming Radio Suara Landak

Susu Unta Jadi Bahan Baku Sabun Mandi Alami di Yordania

Lara al-Titi, pemilik bengkel kerja yang memproduksi sabun susu unta, bekerja di sabun batangan di Irbid, Yordania 14 Juni 2021. (REUTERS/Alaa Al Sukhni)

Suara Landak
- Dilansir dari VOA, susu unta termasuk salah satu minuman yang paling diburu rakyat Yordania, dan minum susu tersebut merupakan hal yang biasa. Namun, mengolah susu unta menjadi sabun bukanlah hal yang umum di kerajaan tersebut, kata Lara al-Titi yang memproduksi sabun mandi dari bahan susu unta.

Lara al-Titi menjelaskan, "Saya adalah orang pertama yang membuat produk-produk dari susu unta di Yordania. Ini bukan hal yang mudah, tidak seperti produk-produk sabun serupa terutama karena sulitnya mendapatkan susu unta. Susu ini tidak selalu tersedia.”

Ibu tiga anak ini harus mengunjungi peternakan-peternakan unta di Irbid dan Mafraq untuk mendapatkan susu unta.

Banyaknya manfaat susu unta mendorong Titi untuk memilih materi ini sebagai bahan kunci. Menurut Organisasi Makanan dan Pertanian PBB (FAO), susu unta memiliki kandungan vitamin C tiga kali lipat lebih banyak daripada kandungannya pada susu sapi.

Titi mengatakan,"Saya mulai memikirkan proyek ini untuk pertama kalinya antara tahun 2009 dan 2010. Secara bertahap saya mengembangkan gagasan dan memperluas proyek ini dari bisnis rumahan hingga mencapai kesepakatan dengan pabrik-pabrik untuk memproduksinya buat saya.”

Titi mengemukakan bahwa ia juga masih tetap memproduksi sabun dari susu unta secara manual.

Titi memulai produksi rangkaian produk sabun yang ia sebut ‘Aromatic’ dengan menggunakan proses manual di rumahnya, yang kemudian ia perluas menjadi sebuah bengkel kerja independen.

Ia menjelaskan, "Tahap pertama mencakup menimbang sabun dan saya memasukkan berbagai jenis minyak untuk mempertahankan kualitas sabun dan manfaat terapeutiknya.”

Sabun itu, lanjutnya, perlu menghasilkan busa yang banyak namun tingkat kekerasannya terjaga serta tidak cepat tengik. Ia mengemukakan juga tentang betapa pentingnya bahan terapeutik yang ditambahkan selama proses produksi.

Titi mengemukakan, "Sabun sangat sensitif karena ada bahayanya baik terhadap kulit atau pernapasan, jadi orang yang akan terjun dalam bidang produksi sabun harus memiliki pengetahuan mengenai cara melindungi diri. Ia harus mengetahui setiap langkah dan bahayanya.”

Permintaan yang tinggi terhadap produknya juga memaksa Titi untuk mencapai kesepakatan produksi dengan pabrik-pabrik di sekitar kerajaan Yordania. Ia memproduksi sekitar 4.000 batang sabun per bulan, yang ia jual di dalam maupun di luar negaranya.

Salah seorang pelanggan produknya, Hiba Tbaishat, menjelaskan alasan mengapa ia senang membeli sabun berbahan baku susu unta itu.

"Saya suka sabun ini karena saya yakin produk ini 100 persen alami. Sabun ini tidak mengandung bahan kimia dan tidak mengandung apapun yang dapat mempengaruhi kulit saya atau saya sendiri di kemudian hari. Jadi saya yakin sabun ini 100 persen alami dan saya benar-benar membutuhkannya. Bagi kami kaum perempuan, penting sekali menggunakan produk-produk alami yang tidak memengaruhi kami setelah kami menghapus riasan wajah kami.” 

Sumber : VOA

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini