|

Streaming Radio Suara Landak

Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan di Meksiko

Ilustrasi Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) menggambarkan spesies baru dinosaurus bernama Tlatolophus galorum setelah ahli paleontologi menemukan sisa-sisa fosil berusia 72 juta tahun hampir satu dekade lalu, di General Cepeda, Coah

Suara Landak
- Dilansir dari VOA, seorang peneliti mengatakan sebuah spesies baru dinosaurus ditemukan di Meksiko,  Jumat (14/5/2021). Pakar paleontologi negara tersebut meyakini spesies itu"sangat komunikatif" dan menggunakan suara frekuensi rendah seperti gajah untuk berbicara satu sama lain.

AFP melaporkan spesimen tersebut, yang dinamai Tlatolophus galorum, diperkirakan telah mati sekitar 72 juta tahun yang lalu di tempat yang sekarang menjadi negara bagian utara Meksiko, Coahuila.

Pada awalnya pakar paleontologi menemukan ekornya, dan disusul dengan penemuan sebagian besar tengkoraknya, puncak berongga bertulang 1,32 meter yang digunakan untuk berkomunikasi, serta tulang, seperti tulang paha dan bahunya.

"Kami sedang menghitung ukurannya, yang panjangnya bisa antara delapan meter dan 12 meter karena hanya ekornya yang sekitar enam meter," kata pakar paleobiologi Angel Alejandro Ramirez.

"Kami percaya bahwa dinosaurus ini sangat komunikatif. Mereka bahkan menghasilkan dan merasakan suara frekuensi rendah seperti yang dibuat oleh gajah, yang menempuh jarak beberapa kilometer dan tidak terlihat oleh manusia," tambah Ramirez.

Dinosaurus yang "damai, tapi banyak bicara" ini juga bisa memiliki kemampuan untuk mengeluarkan suara keras untuk menakut-nakuti pemangsa, Institut Antropologi dan Sejarah Nasional (INAH) mengatakan pada hari Kamis (13/5/2021) ketika mengumumkan penemuan tersebut.

Peneliti Meksiko mengira lambang Tlatolophus galorum mungkin berwarna merah.

"Kami percaya bahwa dinosaurus ini, seperti burung modern, melihat warna sehingga struktur seperti puncaknya mungkin berwarna cerah. Mereka bisa jadi benar-benar merah, atau multi-warna, dengan bintik-bintik," kata Ramirez.

Penemuan ini masih dalam penyelidikan, tetapi penelitian tentang reptil purba tersebut telah dipublikasikan di jurnal ilmiah Cretaceous Research, menurut INAH.

Sumber : VOA

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini