![]() |
Bupati Landak memberikan keterangan kepada wartawan saat meninjau banjir di Ngabang. |
Terdapt 34 Dusun, 18 Desa dan 7 Kecamatan meliputi Kecamatan Ngabang, Menyuke, Menjalin, Meranti, Air Besar dan Kuala Behe yang terdampak banjir. Dengan total 1218 Kepala Keluarga (KK) dan 1714 rumah terendam bajir.
“Ini adalah banjir yang kelima untuk Kabupaten Landak. Setiap banjir maupun bencana, Pemda Landak selalu memberikan bantuan dan pada saat banjir-banjir yang lalu pemerintah telah menyiapkan bantuan yang juga di bantu oleh pemerintah provinsi berkaitan dengan penanganan pasca banjir. Sehingga kami sudah membagikan kurang lebih 20 ton beras dan makanan siap saji kepda desa-desa yang terdampak banjir, dan juga melakukan evakuasi terhadap warga yang kondisi rumahnya tidak memungkinkan untuk ditinggal,” pungkas Karolin saat meninjau banjir di Ngabang, selasa (8/9/2020).
Karolin menambahkan pihaknya juga akan mendata daerah pertanian yang terdampak banjir, agar pada pasca banjir dapat diidentifikasi secara cepat wilayah pertanian yang terdampak banjir agar dapat diberikan bantuan.
“Kita juga sedang mendata daerah pertanian yang terdampak banjir agar dapat diidentifikasi daerah-daerah yang gagal panen, sehingga Kami akan meyiapkan bantuan benih agar masyarakat Kita dapat menanam kembali,” jelas Karolin.
Lebih lanjut Bupati Karolin menjelaskan beberapa sarana dan prasarana yang rusak juga akan segera diinventarisasi terlebih dahulu agar dapat dilakukan penanganan lebih lanjut.
“Beberapa jembatan ada yang roboh, daerah ada yang terputus jalur transportasinya tentu akan Kami segera benahi kedepannya untuk membenahi jembatan, pembangunan jembatan darurat dan apapun bentuknya akan Pemerintah tangani,” terang Karolin.
Karolin mengingatkan kepada masyarakat, perangkat desa, kecamatan serta OPD terkait untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca saat ini. Karena berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG intensitas curah hujan masih tinggi di wilayah Kabupaten Landak.
“Saya meminta semua harus waspada walaupun banjir saat ini sudah berangsur surut, tetapi masyarakat serta perangkat desa, kecamatan dan OPD terkait harus terus siaga apabila terjadi lagi curah hujan yang tinggi di Kabupaten Landak,” ujar Karolin. (MC/Fik)
Disiarkan di Radio Suara Landak 98 FM