Kegiatan yang dihadiri para muspika ini berlangsung sejak Senin (28/05).
Kepala Desa Engkangin Andri mengatakan tujuan dari acara naik dango ini adalah untuk mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan karena hasil panen warga masyarakat melimpah, dan mengingatkan kembali sejarah turun temurun adat istiadat yang tidak bisa dilupakan.
"Dalam upacara adat totong ini, para tokoh adat dan perangkat Desa membentuk sanggar Adat Desa, "katanya.
Temanggong adat Desa Engkangin, Ariston Kadar mengatakan, acara naik dango ini sendiri untuk bersyukur setelah panen padi.
"Karena dapat memperoleh hasil panen yang melimpah, dan sekaligus sebagai permohonan untuk peningkatan pada masa panen pada tahun berikutnya, "ujarnya.
Kadar menjelaskan, dalam upacara ini, mereka juga melakukan tari adat totong, yang diperankan oleh generasi muda mudi Desa Engkangin.
Tari totong itu menggambarkan untuk mendirikan sebuah sanggar adat mbayu dan totok maniamas. tujuannya untuk meminta bantuan kepada orang halus.
"Apabila akan melakukan suatu usaha, atau segala yang berkain dengan kejahatan, sehingga orang halus ini yang dapat membantu dalam usaha kita mengatasinya, "ungkapnya.
Di sepanjang jalan lingkungan upacara adat, di pasang umbul-umbul yang disebut "Pabayo"
Pabayo yang di buat dari bambu yang diraut halus itu melambangkan bahwa di desa atau kampung itu ada acara adat berlangsung.
Sementara itu Kapten Buntoro, yang baru seminggu menjabat Danramil Air Besar, menyambut baik acara tersebut, dan berharap situs-situs bersejarah dapat dilestarikan. "Sehinga tetap terjaga keasliannya, "ujarnya.
Penulis: Ya Habijan
Editor: Kundori
