POLISI JAGA PENYALURAN GAS LPG |
Tertulis "Untuk Masyarakat Miskin" pada sisi luar tabung gas, oleh sebab itu pemerintah memberikan suntikan subsidi guna membantu masyarakat miskin.
Namun pada faktanya tabung melon masih banyak digunakan oleh berbagai kalangan maupun para pelaku usaha rumahan dan bisnis lainya, dari fakta tersebut dapat dilihat kurang tepatnya sasaran dan peruntukannya.
Dengan tingginya jumlah permintaan namun tidak diimbangi dengan jumlah pasokan membuat barang menjadi seperti langka, hal ini menyebabkan masyarakat rela berjam-jam menunggu giliran antri dan efek dari itu ditingkat pengecer harga terdongkrak naik, harga distributor 18 sampai 20 ribu rupiah pertabung.
Namun ditingkat para pengecer harga berkisar dari 25 hingga 35 ribu rupiah pertabung, tingginya harga ditingkat pengecer sudah berjalan sejak akan memasuki hari raya natal dan tahun baru, namun entah mengapa walaupun natal dan perayaaan tahun baru sudah terlewati harga ditingkat pengecer tak kunjung turun.
Mengantisipasi adanya usaha-usaha kecurangan dalam penyaluran dan kericuhan saat pengantrian, Senin (8/1), Kapolsek Ngabang Kompol Sri Harjanto melalui Panit Intelkam melakukan kembali pendataan terhadap distributor/ agen penyalur dan intens dilakukan koordinasi guna penempatan personil melakukan monitoring dan pengawasan sebagai upaya kelancaran dan ketertiban dalam penyaluran.
"Sengaja saya tempatkan personil pada setiap pendistribusian dan penyaluran sebagai upaya pengawasan guna mengantisipasi adanya kecurangan ataupun distribusi yang nakal dan personil disana juga berperan menertibkan antrean agar tidak terjadi kericuhan," jelas Harjanto.
Polisi juga mendatangi dan melakukan upaya himbauan ke restoran serta pelaku bisnis lainya untuk segera mengganti penggunaan tabung gas 3 kg ke tabung 15 kg.
Penulis : Irwanto
Editor: Kundori
Disiarkan: Radio Suara Landak 98fm