 |
| Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan,menghadiri Puncak Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-53 yang dirangkai dengan pencanangan BBGRM dan Harganas ke 32 Tingkat Provinsi Kalbar Tahun 2025, di Aula Bupati Landak, Jumat (25/7/2025).SUARALANDAK/SK |
Dengan mengangkat tema “PKK Sebagai Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana,” peringatan ini menjadi momen strategis memperkuat peran PKK sebagai ujung tombak pembangunan berbasis keluarga.
Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan menegaskan komitmen Pemprov Kalbar untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) secara signifikan dalam lima tahun ke depan. Ia menargetkan Kalbar mampu melonjak dari posisi ke-30 nasional menjadi peringkat 15, sebuah target ambisius yang memerlukan kerja kolektif dan terstruktur.
“Target saya, IPM Kalbar harus naik ke posisi 15 dalam lima tahun. Ini bukan hal mudah, tapi saya yakin bisa tercapai jika kita bergerak bersama. Di sinilah peran ibu-ibu PKK menjadi sangat penting sebagai garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan keluarga,” ujar Gubernur.
Gubernur mengurai tiga pilar utama penggerak IPM yang sangat mengandalkan keterlibatan aktif kader PKK:
Penurunan stunting melalui aktivasi kembali Posyandu sebagai pusat layanan gizi, kesehatan ibu dan anak.
Peningkatan pendidikan, termasuk program gratis SPP untuk siswa SMA swasta tidak mampu dan revitalisasi program Kejar Paket untuk menekan angka putus sekolah.
Pemberdayaan ekonomi keluarga, di mana PKK didorong menjadi penggerak ekonomi lokal berbasis rumah tangga.
“Tanpa kerja keras ibu-ibu sekalian, IPM tidak akan bergerak. Kita perlu solid untuk menurunkan stunting, meningkatkan kualitas pendidikan, dan memperkuat ekonomi rumah tangga,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Barat, Hj. Erlina, menyampaikan sambutan yang mengutip pesan Ketua Umum TP PKK Ny. Tri Tito Karnavian, bahwa PKK kini telah menjelma sebagai kekuatan sosial terbesar di Indonesia.
“Dengan lebih dari 2,5 juta kader dan 4,1 juta kelompok Dasawisma di seluruh Indonesia, PKK adalah gerakan masyarakat terbesar yang menyentuh langsung setiap keluarga,” kata Hj. Erlina.
Ia menegaskan peran aktif PKK dalam mendukung 5 dari 8 Asta Cita dalam Visi Nasional 2045, termasuk: Penguatan nilai Pancasila, Kemandirian pangan dan energi, Kewirausahaan dan ekonomi keluarga, Pembangunan SDM berkualitas, Pembangunan desa untuk pemerataan.
Meski telah banyak capaian, Hj. Erlina menggarisbawahi bahwa masih terdapat tantangan dalam alokasi anggaran. Berdasarkan data APBD 2025, 22% kabupaten dan 17% kota belum optimal mendukung pembinaan PKK. Sementara di tingkat desa, baru 46% desa yang menganggarkan dukungan terhadap PKK melalui APBDes.
“Kami berharap pemerintah desa lebih serius mengalokasikan dana pembinaan PKK agar gerakan ini berjalan optimal hingga ke akar rumput,” tegas Erlina.
Menutup sambutannya, Hj. Erlina mengajak seluruh kader PKK untuk fokus pada lima hal utama ke depan: Menyusun program kerja berkelanjutan dan berdampak nyata, Menggalakkan pemberian makanan bergizi cegah stunting, Meningkatkan kapasitas kader melalui pelatihan, Membangun kemitraan strategis lintas sektor, Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi digital untuk transformasi gerakan PKK.
“Dedikasi ibu-ibu semua adalah kekuatan utama dalam mewujudkan keluarga sejahtera, Indonesia tangguh. Mari kita songsong Indonesia Emas 2045 bersama PKK!” tutup Hj. Erlina.[SK]
