Dalam sambutannya, Krisantus menegaskan bahwa peringatan Maulid bukan hanya seremonial tahunan, melainkan momentum penting untuk merefleksikan keteladanan Rasulullah dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.
“Kita tahu ajaran beliau, dan jika kita ikuti, saya yakin Kalimantan Barat akan menjadi provinsi yang harmonis, aman, tentram, serta penuh semangat kebersamaan dan gotong royong,” ujar Krisantus.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah keberagaman Kalbar. Menurutnya, situasi Kalbar yang tetap kondusif di tengah dinamika nasional merupakan hasil dari kesadaran masyarakat menjaga ketertiban.
“Alhamdulillah, meskipun ada sedikit demonstrasi di Kalbar, tidak sampai terjadi kerusakan atau korban jiwa seperti di beberapa provinsi lainnya. Ini semua berkat kerjasama masyarakat,” tambahnya.
Krisantus menegaskan seluruh warga yang berkarya di Kalbar adalah bagian dari daerah ini tanpa membedakan asal-usul.
“Tidak ada lagi istilah asli atau pendatang. Siapapun dia, selama mengabdi dan berkarya untuk Kalimantan Barat, adalah anak Kalbar yang harus kita hargai,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Wagub Kalbar juga memberikan apresiasi khusus kepada Ponpes Tahfidz Modern MAHIR yang dinilainya berhasil mencetak santri berprestasi dengan kualitas unggul.
“Saya salut dengan pesantren ini. Mulai dari makan, pakaian, hingga biaya pendidikan semua ditanggung. Bahkan ada santri yang mampu berpidato dalam tiga bahasa. Ini luar biasa,” ungkapnya.
Menurutnya, pemerintah provinsi berkomitmen mendukung pesantren melalui hibah, bantuan pendidikan, dan pelatihan bagi tenaga pendidik.
“Pesantren adalah mitra strategis pemerintah dalam membangun SDM yang berkualitas, berakhlak, dan berdaya saing,” jelas Krisantus.
Sementara itu, Pembina Ponpes Tahfidz Modern MAHIR, H. Teguh Wahyudi, menyampaikan apresiasi kepada Wagub Kalbar dan Pemprov atas perhatian yang diberikan.
“Tentu ini menjadi semangat bagi kami untuk terus mengembangkan pesantren agar mampu memberikan dampak nyata, terutama di bidang pendidikan keagamaan,” ujarnya.
Teguh menambahkan, Ponpes MAHIR telah mengembangkan pendidikan modern berbasis tiga bahasa, yang diharapkan mampu melahirkan santri-santri berwawasan luas dan siap menjawab tantangan zaman.
Acara Maulid Nabi ini dihadiri tokoh agama, pengurus yayasan, santri, wali santri, serta masyarakat sekitar. Suasana berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan, sekaligus menjadi momentum memperkuat silaturahmi dan persatuan di Kalimantan Barat.[SK]