Air Besar (Suara Landak)-Guna mempermudah dalam pelayanan penyaluran BBM sampai ke tangan konsumen, kini Lembaga Penyalur Bahan Bakar Satu Harga, melalui AKR, telah di Resmikan SPBKB (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Kendaraan Bermotor) AKR, di Desa Sepangah Kecamatan Air Besar Kabupaten Landak.
Peresmian Lembaga Penyalur Bahan Bakar Satu harga ini dilaksanakan di Areal AKR Desa Sepangah, Kamis (01/11/2018).
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, Dirut PT. AKR Corporindo TBK Haryanto Adikoesoemo, Wakil Bupati Landak Heriadi, Dirjen Migas Djoko Siswanto,BPH Migas Mohammad Hidayat, Camat Air Besar, Kapolsek Air Besar beserta anggotanya, Koramil Air Besar serta anggotanya, Kades Tokoh Adat dan sejumlah undangan.
Dalam sambutannya Haryanto Adikoesoemo mengatakan ' ini adalah SPBKB yang ke 5 di Daerah 3T (Terluar, tertinggal dam Terisolir), di tahun 2018 ini.
Ia berharap dengan dibangunnya SPBJB ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM, dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Karena selama ini masyarakatt membeli BBM mungkin lebih mahal, nah sekarang solar hanya Rp,5200, premium plus Rp.9800. harga ini sama dengan daerah lain,"katanya.
Sedangkan Wakil Bupati Landak Heriadi, menyambut baik dengan adanya pembangunan SPBKB AKR ini.
"Karena ini bari satu-satunya yang ada di Landak, dan berharap bisa dijembangkan di Kecamatan yang lain, seperti Kuala Behe atau Sebangki",ucapnya.
Djoko Siswanto dari Ditjen Migas, menyampaikan agar dengan adanya lembaga penyalur SPBKB yang telah diresmikan ini dapat berjalan dengan lancar,yang tentunya membutuhkan pengawasan dari seluruh masyarakat pengguna, termasuk oengawasan dari pemetintah daerah dan kepolisian.
"Jangan sampai ada masyarakat yang menyalah gunakan BBM tersebut, terutama bagi mereka yang industri,"tambahnya.
Tokoh Adat Dayak Kecamatan Air Bedar Paulus, mengucapkan terima kasih dan bersyukur karena telah dibangun SPBKB di Desa Sepangah.
"Dulu masyarakat kita harus ke Kabupaten untuk membeli BBM, drngan jarak tempuh 56 KM dari kecamatan Air Besar,dengan adanya AKR satu harga tersebut, solar hsnya Rp.5200/ liter, dulu kita beli mencapai harga Rp.8000, bahkan bisa Rp.10.000," kata Paulus.
Penulis: Ya Habijan
Editor: Rie
Peresmian Lembaga Penyalur Bahan Bakar Satu harga ini dilaksanakan di Areal AKR Desa Sepangah, Kamis (01/11/2018).
Turut hadir dalam acara peresmian tersebut, Dirut PT. AKR Corporindo TBK Haryanto Adikoesoemo, Wakil Bupati Landak Heriadi, Dirjen Migas Djoko Siswanto,BPH Migas Mohammad Hidayat, Camat Air Besar, Kapolsek Air Besar beserta anggotanya, Koramil Air Besar serta anggotanya, Kades Tokoh Adat dan sejumlah undangan.
Dalam sambutannya Haryanto Adikoesoemo mengatakan ' ini adalah SPBKB yang ke 5 di Daerah 3T (Terluar, tertinggal dam Terisolir), di tahun 2018 ini.
Ia berharap dengan dibangunnya SPBJB ini dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM, dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Karena selama ini masyarakatt membeli BBM mungkin lebih mahal, nah sekarang solar hanya Rp,5200, premium plus Rp.9800. harga ini sama dengan daerah lain,"katanya.
Sedangkan Wakil Bupati Landak Heriadi, menyambut baik dengan adanya pembangunan SPBKB AKR ini.
"Karena ini bari satu-satunya yang ada di Landak, dan berharap bisa dijembangkan di Kecamatan yang lain, seperti Kuala Behe atau Sebangki",ucapnya.
Djoko Siswanto dari Ditjen Migas, menyampaikan agar dengan adanya lembaga penyalur SPBKB yang telah diresmikan ini dapat berjalan dengan lancar,yang tentunya membutuhkan pengawasan dari seluruh masyarakat pengguna, termasuk oengawasan dari pemetintah daerah dan kepolisian.
"Jangan sampai ada masyarakat yang menyalah gunakan BBM tersebut, terutama bagi mereka yang industri,"tambahnya.
Tokoh Adat Dayak Kecamatan Air Bedar Paulus, mengucapkan terima kasih dan bersyukur karena telah dibangun SPBKB di Desa Sepangah.
"Dulu masyarakat kita harus ke Kabupaten untuk membeli BBM, drngan jarak tempuh 56 KM dari kecamatan Air Besar,dengan adanya AKR satu harga tersebut, solar hsnya Rp.5200/ liter, dulu kita beli mencapai harga Rp.8000, bahkan bisa Rp.10.000," kata Paulus.
Penulis: Ya Habijan
Editor: Rie
