![]() |
| Satgas TMMD bersama nenek pengrajin besek |
Disela-sela waktu yang senggang, Serda Wiji Sutrisno anggota Satgas TMMD melaksanakan Komsos dengan berkunjung ke rumah nenek Pinah di RT. 04/04 Desa Pasedan yang sedang membuat kerajinan anyaman bambu besek di rumahnya.
Meski wajah keriput, rambut beruban, namun tenaga nenek Pinah berumur 85 tahun ini sekuat anak muda. Ia mampu membelah kayu bambu menjadi beberapa potong, dengan menggunakan parang. .
Setiap hari nenek tua ini bisa membuat besek sebanyak 2 sampai 3 buah besek. Anggota Satgas TMMD Serda Wiji Sutrisno bersama anggota lainnya melihat kegigihan nenek Pinah dengan senang hati, ikut serta membantu membuat besek.
Tiap hari nenek kelahiran tahun 1933 ini, dibantu anaknya Jumadi (60) membuat anyaman bambu untuk dijual dan beli beras untuk menyambung hidup. Pembuatan anyaman bambu pada awalnya, dimulai dari pemotongan batang bambu menjadi beberapa potong ukuran sedang.
Meski sudah tua, nenek Pinah mampu membelah kayu bambu menjadi beberapa potong bagian, Potongan bambu itu untuk kemudian disayat tipis - tipis menggunakan parang.
Nampaknya jerih payah, tenaga dan susahnya membuat anyaman, tak sebanding dengan penghasilannya. Satu anyaman bambu (besek) hanya dihargai Rp 15 ribu saja oleh pedagang. Sementara pedagang menjual kembali dengan harga Rp 30 ribu.
Meski harga jual sangat kecil, ia mengaku senang dan puas saat anyamannya laku terjual, sebab ia bisa membeli beras untuk makan sekeluarga. Keahliannya membuat anyaman bambu merupakan peninggalan nenek moyangnya dan ia mulai membuat anyaman sejak 50 tahun yang lalu.
Nenek Tua ini banyak menaruh harapan pada program TMMD yang akan berlangsung saat ini karena mereka menaruh harapan yang besar.
"Agar pengepul yang membeli hasil karya anyaman bambu saya sering datang ke desa kami karena akses jalan sudah diperbaiki oleh bapak - bapak tentara dan aman untuk dilewati,"tegas Pinah.
Penulis: Andi, Kodim Rembang
