Hal ini dijelaskan oleh Harry Ronaldi selaku Kabid Ekonomi Kreatif Disporapar dalam Press Conference yang di gelar di Pondok Ale-ale jalan Podomoro, Jumat (5/10/2018) siang.
"Tema event kita kali ini adalah When Aloe Meet Vera, yang mana ikonnya adalah lidah buaya. Kalau tahun lalu ikon kita sotong pangkong. Sekarang lidah buaya," tutur Harry kepada para awak media.
Menurutnya, tema ini terinspirasi dari judul film hollywood When Harry Meet Sally. "Kenapa lidah buaya, karna lidah buaya ini merupakan salah satu ciri khas kota Pontianak", sambungnya.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Perhimpuman Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) ini, juga akan mengenalkan berbagai macam jenis makanan lokal kepada para pengunjung. Dalam event inilah akan menyajikan berbagai macam olahan lidah buaya, dan dapat di jumpai di halaman parkir Ayani Mega Mall Pontianak dari tanggal 19-23 Oktober 2018 mendatang.
Selain diisi dengan festival kuliner, hari jadi kota Pontianak juga akan di meriahkan dengan sejumlah tarian dari sanggar ikan mas, berbagai lomba, seperti lomba karnaval, lomba masak mie tiaw, dan juga lomba mural.
Dalam jumpa press siang ini, di harapkan pula kepada para teman-teman media, blogger, dan penulis untuk ikut serta dalam meramaikan hari jadi kota Pontianak.
"Untuk itu kami berharap teman-teman bisa ikut bekerja sama dalam memeriahkan event ini. Dengan berbagai macam cara seperti menyebarkan informasi terkait perlombaan yang akan di gelar,"tutupnya.
Penulis: Ade Siti Fatimah
Editor: Kundori
